Wednesday, December 2, 2009

Bersepeda…? Atau pergi dengan keluarga…?




Pertanyaan yang sering kita dengar atau yang pernah kita rasakan, Ketika kita sudah mulai menekuni hobby bersepeda. Semuanya tergantung cara kita dan keluarga menyikapi hobby bersepeda kita ini. Apakah itu sebuah hobi yang tidak bisa di ganggu atau sekedar hobby..?

Beberapa tips menyiasati antara memilih bersepeda dan waktu untuk keluarga, khususnya untuk para pria yg sudah bekeluarga.

1. pendekatan persuasif

bagi yang punya istri yang agak protectif dan mau tahu banyak urusan suami, nah pinter2 dech “ngerayunya” supaya bisa mengupgrade sepedanya serta mengatur jadwal bersepeda. Karena ga semua istri suka suaminya bersepeda lama2 (khususnya yg jaraknya jauh dari rumah dan memakan waktu seharian)

tapi ada juga sich yang punya istri tidak terlalu ketat terhadap jadual bersepeda suaminya. Yang penting kalau mau “sesuatu” ada.
Kalau masalah ngerayu isteri, setiap orang pasti beda-beda cara melakoninya. Tinggal pilih mana yang cocok bagi anda.

2. komunikasi dgn keluarga

- pokoke.. kalau hari sabtu aku harus bersepeda. Titik..
- papah.. nanti hari sabtu ajak aku berenang yach....
- tono... nanti perginya sama mamah yach.. papah mau nge downhill dulu
- papah ini gimana sich..! hari sabtu kita kan sudah janjian mau arisan di kelurahan.. (kelurahan ngadain arisan juga toch...)

Sekelumit gambaran keluarga yang saling membutuhkan. Kalau sudah begini harus di komunikasi dulu, apakah memang harus bersepeda atau pergi dengan keluarga. Kita bisa lihat dari urgensinya kebutuhan tersebut, apakah bisa diganti di hari minggu atau hari lain. Jangan kita pergi bersepeda dalam keadaan marah sama keluarga (istri atau anak), bisa ga tenang. Bersepeda juga jadi ga enak.

Kalau orang rumah ga ikhlas, biasanya ada saja kejadian yg kita tidak inginkan waktu di track.. ban bocor, hub nya patah, pinggul keram, jatuh dll. So.. disinilah Egoisme kita di uji. Anda yang memilih..

3. konsisten dgn janji dan waktu

setelah waktu bersepeda kita telah kita gunakan, sekarang waktunya kita gunakan untuk keluarga. Sebisa mungkin waktu yang tersisa sehabis sepeda (mungkin sore sudah ada dirumah), bisa kita gunakan untuk keluarga.

Contohnya makan-makan di luar rumah, pergi ke arena permainan dll. Walaupun kondisi badan kita masih capai (tapi jangan dipaksakan...) dgn begitu hobby bersepeda kita dapat berjalan langgeng. Tak ada kekisruhan politik dalam keluarga. Ternyata suamiku adalah lelaki perkasa.’kata isteri. ’walaupun kondisinya cape dia tetap melayani keluarga’. Kalau begini urusannya bisa lancar bro..

4. jangan menjadikan hobby segalanya buat kita.

Ada yang ngotot dan sampai lupa diri dan lupa keluarga kalau sudah main sama ”hobby” nya. mungkin ada yg hobby bersepedanya maniak banget. Ga bisa di ganggu gugat. Kalau sudah waktunya bersepeda tiba2 ada kebutuhan mendadak (urusan kantor, keluarga, tetangga dl) tidak dapat di cancel. Pokoke bersepeda harus jalan terus.. pantang mundur. Kapanpun pokoknya siap bersepeda. Pagi, siang dan malam sepeda sudah standby.

Bro.. hidup ini bukan hanya untuk bersepeda. Bersepeda sebagai salah SATU solusi untuk berolahraga dan sosialisasi, masih banyak solusi lain yang tidak harus dipaksakan dan membuang waktu kita bersama keluarga.

0 comments:

Post a Comment

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template PingooIgloo by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP