Friday, July 30, 2010

Bersepeda di negeri Sakura



Menarik sekali menikmati sepanjang trotoar negeri ini. Disamping lebar dan nyaman bagi pejalan kaki karena tak perlu was-was klakson mobil, juga leluasa bagi pengendara sepeda 'onthel'. Yup,,seperti yang banyak kita ketahui bersama bahwa transportasi favorit di negeri nobita ini adalah sepeda pancal untuk jarak pendek.

Karena selain lebih murah juga menyehatkan, itu menurut warga di sini (kecuali kami karena belum mampu beli sepeda..hiks,tak apalah, ga lama juga kan tinggal disini). Beberapa teman juga mengakui hal tersebut, lebih hemat dan tentu saja lebih cepat sampai tujuan daripada berjalan kaki..hehe.

Untuk memiliki sepeda pancal tidak sembarangan beli terus pakai begitu saja. Layaknya sepeda motor, sepeda juga harus memiliki tanda kepemilikan (peneng, sama seperti saat masa dulu kita punya sepeda ya). Ya,jika masa berlakunya habis, maka harus segera diperpanjang jika anda tidak mau sepeda anda terangkut oleh 'satpol PP'... hihi.

Ada seorang teman yang menerima 'warisan' sepeda dari rekannya karena rekannya tersebut harus pindah tempat tinggal di kota lain dan tidak mungkin membawa sepedanya. Si teman saya itu harus membalikkan nama atas kepemilikan sepeda dari pemilik lamanya, jika tidak maka akan dianggap 'nguthil'. Satu hal lagi, bersepeda di sini tidak digunakan untuk boncengan (khusus orang dewasa), jadi satu orang satu sepeda. Kecuali ibu-ibu yang punya balita/anak kecil baru boleh mbonceng.. (waduh,makin banyak dong populasi sepeda).

Yang unik lagi,sering sekali saya melihat sepeda di parkir begitu saja di depan rumah atau di pinggir jalan (tentu saja dikunci dong). Saya sempat bertanya (dalam hati saja -,-), apa mereka tidak takut dibawa lari maling? Tahu sendiri kan maling pinter ngakali gembok. Tetapi secara umum, menggeletakkan barang di pinggir jalan tak akan disentuh oleh orang karena mereka tahu itu bukan milik mereka.

Seorang teman pernah membiarkan begitu saja sepedanya di pinggir jalan (tentu saja dikunci) saat hendak berangkat kuliah, karena kondisi hujan ia memilih jalan kaki dan berpayung menuju stasiun karena kalau berpayung saat naik sepeda tentu saja ribet. Pulangnya, dia kembali 'menghampiri' sang sepeda dan apa yang terjadi?? ternyata...baik-baik saja tak kurang satu apapun..

Itu satu contoh,kejujuran masih disandang mayoritas penduduk negeri ini. Meski 'tak bertuhan' dari sisi spiritualitasnya, tetapi nilai-nilai sosial toleransi,kejujuran,tanggung jawab cukup dijunjung tinggi. Hal ini yang membuat saya terkagum akan akhlak mereka,dan saya optimis saudara-saudara saya di kampung tak kalah luar biasa akhlaknya dibanding orang sipit ini.

Contoh lainnya,ketika seorang teman pernah kehilangan dompet,perkiraannya saat di kereta. Entah hilang karena jatuh atau ada yang nyopet. 'Copet? gak salah'... Lho,jangan dikira negara maju gak ada copet, wong gelandangan aja ada... Oke lanjut..

"Menurut informasi dari beberapa orang yang pernah kehilangan juga, jika anda dengan tidak sengaja meninggalkan barang anda di tempat umum jangan kuatir, barang anda pasti akan kembali dengan utuh, khususnya dompet. Karena dompet anda tak ada uangnya toh?! ^_^
Dan jika memang ada uangnya, bersiaplah! karena uang anda akan berkurang sekitar 5% an... (lho,ada ongkirnya ya)"

Hehe,,kembali ke teman yang dompetnya raib sementara tadi. Dia sudah melapor ke petugas di stasiun dan ditunggulah beberapa hari. Memang benar, petugas memberitahu bahwa dompetnya berhasil diketemukan utuh tak ada yang rusak dan mohon segera diambil.
Kelengkapan-kelengkapan yang lain juga utuh: alien card, kartu asuransi, atm, dll masih utuh, kecuali uangnya memang berkurang sekitar 5% an... Waah, begitu ya... ya wis lah daripada hilang semua,itung-itung ungkapan terima kasih-lah karena sudah menemukan dompetnya...hihi..

Dan ternyata, banyak juga teman-teman yang pernah mengalami kasus yang sama. Sebagian besar,proses kembalinya juga seperti itu, jika ada uangnya berkurang 5% tapi kalau tidak ada uangnya ya tetap kembali kok dompetnya,berarti orang yang menemukan dompet itu sedang tidak beruntung.. ada-ada saja...
Kasihan juga, si teman yang satu lagi, dompetnya belum ketemu sampai sekarang, mungkin jatuh di sungai, tidak ada orang yang menemukan...semoga lekas ketemu ya..

Seru juga mengalami hal-hal yang belum pernah saya ketahui sebelumnya. Semoga menjadi pembelajaran bagi kita semua.

Read more...

Thursday, July 15, 2010

Bersepeda bugil..

ada berbagai macam cara berdemontrasi. ada yang berdemontrasi cara damai, membawa sapi dan ada juga yang berujung bentrokan dengan aparat keamanan.

nah yang satu ini unjuk rasanya cukup unik yaitu naik sepeda tanpa pakaian alias bugil.. yang tua maupun yang muda.. (wah coba di sini unjuk rasa banyak yg nonton tuch..)

mereka berunjuk rasa dalam rangka "bahwa negara jangan terlalu tergantung dengan minyak", khususnya dalam berkendaraan. makanya kenapa pakai sepeda sambil telanjang. kenapa ga naik sapi sambil telanjang...?

tapi jalannya unjuk rasa cukup damai.. ma'lum lah di luar sana, ga ada malunya serta ga ada aturan kali yach.., yang melarang unjuk rasa harus pakai pakaian atau menutup aurat..

kalau sudah pada telanjang begitu.. habis unjuk rasa enak nya ngapain tuch yach..

let's cekidot...










banyak cara untuk menunjukan expresi dalam







Read more...

About This Blog

Blog Archive

  © Blogger template PingooIgloo by Ourblogtemplates.com 2009

Back to TOP